التفاصيل البيبلوغرافية
العنوان: |
SALURAN DAN EFISIENSI PEMASARAN JAMUR TIRAM PUTIH DI KABUPATEN BANDUNG BARAT |
المؤلفون: |
Latifa, Nadya Hasna, Rochdiani, Dini, Saidah, Zumi |
المصدر: |
Prospek Agribisnis; Vol 1, No 1 (2022): PROSIDING Seminar Nasional Hasil Kajian Sosial Ekonomi Pertanian Volume I Tahun 2022 |
بيانات النشر: |
Prospek Agribisnis |
سنة النشر: |
2024 |
المجموعة: |
Jurnal Online UNPAD (Universitas Padjadjaran) |
الوصف: |
Permintaan jamur tiram putih kini meningkat setiap tahunnya karena jamur tiram putih merupakan komoditas yang sedang digemari oleh masyarakat. Pada tahun 2019, diketahui bahwa tingkat konsumsi jamur meningkat dikarenakan mulai banyak bermunculan industri rumah tangga pengolahan jamur segar menjadi produk olahan. Namun, adanya permintaan yang cenderung meningkat berbanding terbalik dengan harga jamur tiram putih yang cenderung fluktuatif sehingga harga yang diterima petani rendah. Hal ini diduga adaya saluran pemasaran yang terlalu panjang sehingga menyebabkan pemasaran yang dilakukan tidak efisien. Penelitian ini bertujuan untuk melihat lembaga pemasaran apa saja yang terlibat dan menganalisis efisiensi pemasaran jamur tiram putih di Kabupaten Bandung Barat. Data diperoleh dari 80 petani, 15 pengecer, 7 tengkulak, dan 1 pelaku Sayurbox dengan menggunakan metode snowball sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 3 saluran pemasaran jamur tiram putih yaitu I : Petani – Pengecer – Konsumen, II : Petani – Tengkulak/Bandar – Pengecer – Konsumen, dan III : Petani – Sayurbox – Konsumen. Dari ketiga saluran pemasaran yang dilakukan di Kabupaten Bandung Barat, hanya 2 saluran pemasaran yang terbilang efisien yaitu saluran pemasaran I dan III dengan nilai pada saluran pemasaran I sebesar 19,01% < 50% dan saluran pemasaran III sebesar 16,67% < 50%. Sebagian besar petani jamur tiram putih di Kabupaten Bandung Barat menjual hasil produksinya nya kepada tengkulak/bandar, yang dimana berarti para petani ini termasuk kedalam saluran pemasaran tingkat II. Adanya temuan bahwa saluran pemasaran II ini tidak efisien, membuktikan bahwa adanya fluktuasi harga yang selama ini menjadi permasalahan utama petani. |
نوع الوثيقة: |
article in journal/newspaper |
وصف الملف: |
application/pdf |
اللغة: |
Indonesian |
Relation: |
http://jurnal.unpad.ac.id/prospekagribisnis/article/view/53385/22373; http://jurnal.unpad.ac.id/prospekagribisnis/article/view/53385 |
الاتاحة: |
http://jurnal.unpad.ac.id/prospekagribisnis/article/view/53385 |
Rights: |
Copyright (c) 2024 Prospek Agribisnis |
رقم الانضمام: |
edsbas.3E7D1FAC |
قاعدة البيانات: |
BASE |