This chapter summarizes the development of a decision support system (DSS) for spatial planning of marine finfish aquaculture sites in Southeast Asia. The DSS implements methods for site selection and estimation of carrying capacities. These methods are based primarily on results of dynamic models supplemented with in situ measurements and remote sensing information. They follow the FAO's Ecosystem Approach to Aquaculture for ensuring the proper planning and operation of aquaculture sites. In this study, the effectiveness of the DSS is demonstrated for a target aquaculture site in the northwest of Bali in Indonesia. Results of the study led to recommendations for relocation of farms to suitable areas and for reduction of fish production in farms operating above carrying capacity. Recommendations to increase fish production while ensuring sustainable ecological operation in the site were made. The DSS has broad applicability and will help to make decisions for aquaculture sites around the world. Abstrak Makalah ini menjelaskan tentang pengembangan sistem pendukung keputusan (decision support system/DSS) tentang penentuan tata ruang dalam budidaya laut di Asia Tenggara. Penerapan metoda DSS untuk pemilihan lokasi dan penentuan daya dukung perairan utamanya berdasarkan model dinamis yang dilengkapi dengan pengukuran mutu perairan in-situ dan informasi penginderaan jauh. Metode ini termasuk prosedur umum dalam kontek pendekatan ekosystem akuacultur oleh FAO untuk memastikan perencanaan yang tepat dan operasional yang benar di lokasi budidaya laut. Dalam studi ini efektivitas DSS didemontrasikan di lokasi budidaya laut yang terletak di perairan Utara-Barat Bali-Indonesia. Hasil dari penilaian lokasi ternyata keramba jaring apung (KJA) pembudidaya diletakkan diluar area perairan yang sesuai untuk budidaya laut dan produksi ikannya berlebih. Rekomendasi untuk penempatan KJA yang sesuai untuk meningkatkan produksi berkelanjutan telah dilakukan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa DSS mempunyai penerapan yang sangat luas dan dapat membantu dalam penentuan lokasi budidaya di seluruh dunia.